THE SINGLE BEST STRATEGY TO USE FOR KONTOL BAPAK KAU ANJING

The Single Best Strategy To Use For kontol bapak kau anjing

The Single Best Strategy To Use For kontol bapak kau anjing

Blog Article

Lagi dan lagi mataku mulai melotot terbelalak tak berdaya. air liur kupun kembali menetes kebawah lantai kamar mandi.

"Den bapak akan buat kamu puas hingga ke langit ketujuh!" ia kemudian dengan kasarnya membuka seluruh pakaianku hingga aku telanjang bulat, sementara ia masih memakai baju lengkap.

Setelah beberapa saat dalam posisi itu, ia akhirnya melepaskan kembali kaus singletnya hingga ia hanya memakai celana jeansnya saja dengan kontolnya yang keluar dari retsletingnya.

Suara desiran angin dan gesekan daun daun padi masih lebih jelas di tengah sawah ini. Semoga bisa menyamarkan teriakanku tadi.

Sedangkan Bapak Urip berusia kurang lebih 52 tahun, memiliki seorang istri dengan perawakan hitam, sedikit gendut dan buncit dengan kepala botak nya serta kumis serta jenggot berwarna putih.

Pada hari itu aku sedang dalam perjalanan menuju ke Jawa untuk menyegarkan pikiran seusai ujian yang baru saja berlangsung.

Aku rebahkan tubuhku di gubuk kayu ini, disping tubuh Mas Hasan dengan kontolku yang masih menancap disana. Aku angkat satu kaki Mas Hasan ke atas, membuka belahan pantatnya yang montok, membuka pintu masu kontolku agar lebih mudah memggenjot ke dalam.

Di situ aku tak lagi membantu, hanya melihat kontolnya yang besar walaupun masih tidur. Tak berapa lama kusen-nya pun selesai di betulkan.

"Engga den Jalvin, bapak kangen banget sama istri bapak di kampung dan liat wajah den Jalvin bapak jadi nafsu, maklum udah lama ga coli, den Jalvin mau ngga coliin bapak?"

"Akhhh ahhh ahh ahhh." Desahan mas Galang cukup keras. Tapi siapa yang akan mendengarnya di gubuk tengah sawah luas tempat kami bersenggamam sekarang.

Sambil menggesek-gesekan kontolnya kedalam mulutku. tangan kanannya pun mulai merekam vidio kearah wajahku yang sedang menelan dan melumat kontol besarnya.

Beberapa kali aku tersedak karena Lik Uung mendorong kontolnya terlalu dalam. Nafasnya mulai tersengal- sengal akibat hisapan maut dari ku.

dan bergegas memakai Celananya lagi. Lalu dia menarikku untuk berdiri. ya. memang sedari tadi aku memang duduk jongkok menahan gempuran K*ntol besarnya masuk dan keluar kedalam mulutku.

ehehehehehhehe Dina : hahahahahh ada ada aja candaan bapak bapak ini (timpal ku) mana ada gunung yang bergoyang huuuuuuuuuuuu (kami pun tertawa) Aku masih terus menyelesaikan kegiatan mencuciku, sembari meladeni setiap obrolan mesum dari ketiga bapak tua yang ada dihadapan ku ini, sembari melihat ketiga bapak – bapak itu ngomong sambil berbisik – bisik yang menimbulkan sedikit kecurigaan ku… Entah setan apa yang melintas, tiba – tiba Pak Marno mulai agak sedikit berani memulai hal yang membuat ku sedikit terkejut. PaK Marno : Dek Dina, kan bapak selama ini hidup sendiri … boleh gak bapak minta sesuatu dari dek Dina… yaa hitung – hitung balasan karena sudah bantuin kelancaran acara pernikahan Dina tempo hari,, ya kan Bapak – Bapak…. (sambil cengengesan dengan wajah mesumnya) Dina : Memangnya apa yang bisa Dina bantu pak,, Bapak perlu uang atau makanan ?? (sahut ku membalas ucapan dari pak click here Marno dengan sedikit tersenyum walaunpun aku mulai curiga dengan maksud yang dimintanya) Pak Marno : Kalau uang sama makanan, bapak ada kok dek….. Dek Dina kan tau lah,, kalau saya dan Pak Kasman kan sudah hidup sendiri, beda sama Pak Urip… Jadi mau gak dek Dina bantuin muasin kami…. hehehehehehehehe Dina : ihhhh apa apan sih pak,, maksud bapak – bapak ini apaa ??? jangan aneh – aneh ya pak… (gerutu ku) Pak Kasman : Hehehe jangan marah dulu dong dek Dina, maksud Pak Marno tu seperti ini.. kan saya duda yang sudah lama sedangkan pak Marno kan perjaka tua, tentu aja kami butuh pelampiasan… tapi kan mau jajan, uang nya gak ada… jadi mau gak dek Dina yang bantuin kami… yaaa itung – itung balasan karena kami juga udah bantuin acara nikahan dek Dina tempo hari lohh… Dina : Tapi pakkkk……. (walaupun mulut ku berusaha untuk menolak, tapi aku masih punya perasaan… karena tanpa bapak – bapak ini mungkin acara pernikahan ku gak akan lancar) memangnya apa yang bisa Dina bantu pak, untuk memenuhi keinginan bapak – bapak… Pak Marno : hehehehhe gini aja dek, bantuin kita ngocok aja gimana ? Dina : Maksudnya pak ??? Dina masih belum paham ?? (walapun aku sudah tau apa tujuan dari ketiga bapak – bapak ini, tapi aku berusaha bersikap polos agar tidak terlalu terlihat murahan dihadapan bapak – bapak yang sudah punya pikiran mesum ini terhadap ku) Pak Marno : nahhhh gini aja dek,, (sambil memandang kedua temannya) dek Dina bantuin ngocokin punya kami aja.. Dina : Apaa pakkk…. Tapiii kan,,,,,, Pak Marno : Bentaran aja kok dek, hehehehe yaa kan bapak – bapak…. Paling 5 menitan udah keluar… Dina : Tapii kan pak, Dina takut dan malu, karena Dina gak biasanya.

Bapak Marno yang berusia sixty two Tahun, seorang perjaka tua dengan perawakan tinggi, hitam berotot dengan kumis lebat serta berambut panjang seperti seorang preman namun berperilaku baik terhadap keluarga ku.

Report this page